Ahli geologi dan engineer yg bekerja drilling, berusaha mengeluarkan cairan untuk keluar dari sumur, sebagian besar yang dikeluarkan adalah minyak mentah/ crude oil atau gas alam. Kedua minyak mentah dan gas alam terdiri dari berbagai molekul hidrokarbon yang berguna sebagai sumber energi atau sebagai bahan baku untuk pembuatan plastik, pelumas, farmasi, dan bahan kimia lainnya. Sayangnya minyak mentah dan gas alam bukan satu-satunya hal yang bisa keluar dari sumur. Baik juga bisa memuntahkan air, pasir, mercuri, jenis gas lainnya, dan berbagai senyawa organik dan anorganik. Hidrokarbon yang membentuk minyak mentah dan gas alam tidak korosif terhadap salah satu bahan kamia itu adalah hal-hal yang menyebabkan korosi. Namun jenis dan jumlah hidrokarbon yang dihasilkan dapat memiliki efek mendalam pada jenis dan jumlah korosi yang terjadi. Pertama-tama kita akan melihat sifat zat yang keluar dari sumur dan kemudian melihat bagaimana mereka mempengaruhi korosi.
berdasarkan DIN 50900 Corrosion is a chemical reaction between a metal and its surrounding environment under the formation of corrosion products.
Air diperlukan untuk terjadinya korosi selama produksi diwellhead. Tidak ada air, tidak ada korosi. Air adalah pelarut yang kuat karena merupakan molekul yang sangat polar. Air yang keluar dari formasi yang akibatnya sarat dengan ion yang berbeda. Jenis dan jumlah ion memainkan peran yang sangat penting dalam menentukan korosi dari cairan yang dihasilkan. Ion-ion membawa muatan dan dengan demikian meningkatkan konduktivitas listrik dari air. Hal ini meningkatkan efektivitas air sebagai elektrolit dalam sel elektrokimia. Ion klorida (Cl-) adalah salah satu unsur ion utama dalam air yang dihasilkan. Jika ion klorida konten naik, demikian juga korosi diair, air laut mengandung sekitar 20.000 ppm Cl-.
Lebih dari 70% dari permukaan bumi ditutupi dengan air laut. Membawa peralatan oilfield yang produktif kontak dengan air laut atau elektrolit maka satu atau lebih dari jenis sel galvanik akan membangun diri lalu menyebabkan korosi pada steel, kecuali langkah-langkah protective diambil. Laju korosi tergantung pada banyak faktor termasuk susunan kimia dari air laut, suhu, gelombang, dll Logam/ Steel yang berada diatas permukaan laut akan terkena suasana laut seperti aksi pasang surut dan gelombang. Air laut yang mengumpul pada permukaan logam akan menyebabkan korosi. Korosi dapat menjadi parah di celah-celah atau tempat rendah dimana kabut atau run-off dapat tergumpulkan. Konsentrasi garam di area ini mungkin jauh lebih tinggi daripada di dalam air laut karena penguapan. Oksigen yang tersedia mempercepat korosi. Curah hujan dapat meningkatkan atau mengurangi laju korosi tergantung pada keadaan. Hujan deras dapat mengurangi serangan korosi dengan membilas residu garam pada permukaan logam. Di sisi lain, curah hujan dapat mempercepat korosi dengan memberikan kelembaban yang diperlukan untuk garam di permukaan logam untuk tinggal dalam larutan air.
Comments
Post a Comment